Renungan Petang
26 Januari 2022
Yesus Bangkit
Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Markus 16:9
Rujuk : Markus 16:1-8
Perempuan pada masa Yesus hidup merupakan kaum yang dipinggirkan. Status dan kedudukan mereka tidak diambil berat dalam kehidupan masyarakat Timur. Akan tetapi, perempuan dalam perjalanan kehidupan Yesus di dunia memberi peranan yang sangat penting dan berharga.
Detik-detik terakhir Yesus berada di dunia, beberapa perempuan tetap disebut. Ketika Yesus disalib, beberapa perempuan tetap memerhatikan walaupun dari kejauhan (Mrk. 15:40). Ketika Yesus dikuburkan, Maria Magdalena dan Maria Ibu Yesus pergi melihat tempat di mana Yesus dimakamkan (Mrk. 15:47). Perempuan-perempuan itulah yang sejak pagi-pagi bergegas pergi ke kubur Yesus untuk mengurus jenazah-Nya (Mrk. 16:1-2).
Walaupun mereka sedar bahawa mereka tidak mampu menggulingkan batu pintu kubur dan bingung siapa yang akan melakukannya, namun mereka tetap pergi juga (4-5). Kebingungan mereka tidak berlarutan, kerana batu pintu kubur telah digulingkan (5). Yang mengejutkan adalah kehadiran seorang muda di dalam kubur itu (5). Melalui orang muda itu, para perempuan yang kebingungan itu mula mengetahui apa yang telah terjadi: Yesus sudah bangkit! (6).
Melalui firman Tuhan kita, belajar bagaimana memberi respon kebangkitan Yesus. Pertama, jangan takut (6). Kematian dan kebangkitan Yesus bukan hal yang menakutkan. Kematian dan kebangkitannya seharusnya meneguhkan iman dan kepercayaan kita, sebagaimana yang Paulus katakan dalam 1Kor. 15:14. Dia telah bangkit dari kematian sehingga kepercayaan kita tidaklah sia-sia.
Kedua, pergi beritakan (7). Kematian dan kebangkitan Kristus seharusnya bukan berita yang kita simpan untuk diri sendiri. Berita kesaksian itu haruslah dikhabarkan kepada semua orang sehingga ramai orang dapat mengenali dan percaya kepada-Nya. Para perempuan itu, walaupun dalam kegentaran, kedahsyatan, dan ketakutan dalam diri, mereka tetap menyampaikan semua pesanan itu kepada Petrus dan para murid lainnya (8).
Sudahkah kita memberitakan Juruselamat yang bangkit itu kepada orang lain di sekitar kita?