IMAN DAN DOA

 IMAN DAN DOA

AYAT INTI
Daniel 3:18 (TB)
Tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.

Bacaan hari ini : Daniel 3:13-18. Ini merupakan peristiwa dimana Sadrakh, Mesak dan Abednego di masukkan ke dalam dapur api yang menyala-nyala. Mengapa? Apakah mereka terlepas?. Apa doa 3 orang sahabat ini?.

Ilustrasi : Kita tentu setuju bahawa iman itu penting untuk berdoa secara efektif (Markus 11:4). Namun, ada juga orang yang berdoa dengan tidak yakin. Ada juga yang berdoa seperti memaksa, seakan-akan mewajibkan Tuhan menjawab doanya. Itu sebabnya untuk tidak tergelincir ke dalam salah satu dari dua ekstrem itu, kita boleh belajar dari doa penuh iman yang dipanjatkan oleh Sadrakh, Mesakh, dan Abednego.

Apa kata firman Tuhan tentang hal ini?. Kembali kepada kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Tidak perlu dipertanyakan lagi, ketiga pemuda ini pasti ingin diselamatkan dari dapur api yang menyala-nyala itu. Apa yang menarik perhatian kita ialah, mereka penuh iman, sangat yakin bahawa Tuhan boleh melepaskan mereka (ay. 17). Perhatikan kalimat, “Tetapi seandainya tidak...” (ay. 18). Ini membuktikan kesejatian iman mereka. Ini bukan ungkapan pesimis, melainkan pengakuan yang realistik tentang tidak terbatasnya hikmat Sang Pencipta, bahawa cara penyelamatan-Nya tidak selalu dapat difahami oleh manusia. Ini juga membuktikan bahwa ada yang lebih penting dari nyawa mereka, yakni Tuhan dan hubungan mereka dengan-Nya. Mereka tidak menuntut Tuhan mengabulkan doa, tetapi dengan penuh iman menempatkan diri di bawah kedaulatan dan kehendak Tuhan.

Aplikasinya... Bagaimana doa kita?. Pada saat doa kita tidak dikabulkan, respond kita menunjukkan kualiti iman yang kita miliki. Dalam doa di taman Getsemani, Yesus memberi teladan iman yang penuh penyerahan diri, “Bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." Iman yang tidak hanya menantikan jawaban doa, tetapi terutama merindukan agar kehendak Tuhan terjadi.

Itu sebabnya pagi ini, mari kita ingatkan diri kita sekali lagi bahawa iman itu sifatnya berserah, bukan memaksa Tuhan.

DOA 
Ya Tuhan, terima kasih kerna memberi kami kemampuan dan kekuatan untuk berserah kepada Tuhan apapun bentuk permintaan doa kami. Kehendak Tuhanlah yang jadi. Amin.

0 comments:

Post a Comment

Sila buat komen dengan rasa tanggungjawab. TQ